idA.K

Archive for September 2008

Eh, ada peta mudik onlen, nih.

Kalo mau liat LIVE via CCTV-nya dephub juga bisa.

Tags:

Pujian

Posted on: September 26, 2008

Apa yang sampeyan rasakan sesaat setelah mendapat pujian? GR? Melayang? Merasa lebih dihargai? Semakin percaya diri? Balik memuji? Semuanya wajar, asal jangan berlebihan. Pada dasarnya, seseorang yang bisa menghargai orang lain, dan diwujudkan dengan kata-kata dan ekspresi yang tulus, akan mendapatkan penghormatan balik dari orang yang dipujinya. Say: saya menghormati dan menghargai Anda lebih dari yang Anda tahu. Jadi, jika kita banyak memberi dengan ikhlas, maka kita akan mendapat balasan sesuai dengan kadar keikhlasan itu, bahkan bisa jadi lebih besar dari yang kita kira.

Dalam berdoa pun, ada adabnya. Bukan langsung pada list permintaan, tetapi dimulai dulu dengan puji-pujian, berupa asmaul husna. Dilanjutkan dengan shalawat, baru content do’anya, dan ditutup sekali lagi dengan perasaan takut dan penuh harap, yang pada dasarnya juga merupakan pujian kepada Sang Pemilik Semesta beserta isinya, bahwa tanpa pertolongan dari-Nya, kita bukanlah apa-apa.

Jadi pada dasarnya, konsep ini merupakan satu logika sederhana. Sama seperti halnya jika kita ingin mengajak orang lain berbuat kebaikan, maka yang harus dilakukan bukanlah langsung to the point seperti memberikan perintah, namun dimulai dengan menyentuh hatinya. Pun ketika kita ingin memberikan sebuah kritik, maka kemukakan dulu kelebihan2 orang tersebut, baru kemudian sampaikan dengan bijak, maksud dan tujuan dari arah pembicaraan.

Semoga bermanfaat.

Tags: ,

5555

Posted on: September 25, 2008

Ari ini inbox Gmail ku menembus angka psikologis 5555.

Benar-benar postingan tidak berguna di siang bolong.

Tags:

Pada seperempat abad plus satu ini, semakin bisa belajar memaknai hidup lebih dalam. Semakin banyak target yang lalu kini tercapai, namun masih banyak juga yang belum tercapai. Semakin bisa menghargai hal-hal kecil dan mensyukuri nikmat bersama orang-orang yang cinta kepada-Nya. Semakin bisa menghargai waktu dan kehidupan. Semakin bisa lebih logis dalam mengambil keputusan. Semakin bisa merasai apa-apa dengan lebih rasional. Semakin bisa mengambil pelajaran atas masa yang telah lalu. Semakin kuat menghadapi tamparan.

Namun demikian, akan semakin memiliki target-target diri yang lebih tinggi. Semakin menempa diri dengan bekal apa yang bisa dipersiapkan. Semakin banyak membaca buku dan koran. Semakin dekat dengan keluarga. Semakin menyadari arti penting sebuah aliansi strategis dan international expansion. Semakin yakin akan pertolongan yang dekat. Semakin mengerti akan suratan yang telah digariskan.

Selain daripada itu, semakin banyak menerima undangan. Semakin ketagihan ngeplurk. Semakin jarang ngeblog. Semakin sering pulang larut malam sekali. Semakin kurang waktu untuk istirahat. Semakin sering bertemu kawan lama di dunia maya. Semakin sering bertemu hal-hal yang ingin dilupakan. Semakin banyak mengenal orang dan memahami karakternya masing-masing. Semakin sering olahraga. Semakin sering makan buah dan suplemen kesehatan. Dan semakin ingin i’tikaf lagi.

Tak bisa dihindari, harus semakin sering mereview informasi. Harus semakin sering melakukan benchmarking. Harus semakin banyak belajar apapun. Harus semakin melakukan percepatan. Harus lebih menyeimbangkan kehidupan dan kesibukan. Harus lebih semangat lagi. Harus semakin fokus dan serius. Mengingat waktu yang terus berkurang.

Tapi biarlah, asalkan semakin bersungguh kita berusaha. Semakin sering mendekatkan diri pada-Nya. Semakin jatuh bangun dan tidak jatuh lagi. Semakin tertempa jiwa dan raga dari panasnya kehidupan. Semakin bisa melakukan segala sesuatu berdasarkan prioritas. Toh akan semakin dekat dengan home-run itu lagi. Semakin banyak kesempatan terbuka lebar. Semakin menghargai betul dengan sungguh penuh seluruh akan arti penting memegang tiket yang telah diberikan untuk jalan selanjutnya.

Dalam munajat ini, tersirat harapan yang semakin ingin diijabah. Pada waktu-waktu yang semakin mendekati 10 hari terakhir Ramadhan. Semakin sering mengetuk pintu langit ke-tujuh. Menengadah jari dan menghadapkan wajah ke Arsy. Agar kiranya, Ia sudi untuk sekedar mendengar dan menjawab permohonan yang semakin bertambah setiap tahunnya. Aaamiiin.

Tags:

Yo yo yo… Baru kemaren, Binus Business School mengalami kejadian heboh luar biasa (KHLB). Tau sendiri kan di sini, anak s1 (internasional) & s2 (Business School) bergelimang gadget. Sebut saja leptop keluaran terbaru, yang ada gambarnya apel pun bertebaran di mana-mana. Henpon yang model apa juga ada di sini. Dan semuanya nggak jarang tergeletak bergelimpangan tak karuan di meja-meja lobi dan koridor di sepanjang kelas. Terlepas dari entu leptop cuman dipake buwat maenan gim onlen ato ngerjain tugas kuliah, ato henpon cuman buwat cekakak cekikik nelpon si doi ngajakin makan bareng di sebelah (Senayan City), ato curhat abis sidang (doh, ini kayaknya menakutkan). Emang sih, security sini 24 jam menjaga, bersliweran dengan seragam safari-nya. Yang udah pernah sekolah di Binus Anggrek tau deh, security-nya kaya apa. Nah kalo di sini, lebih oke lagi penjagaannya. Terus katanya nih, kalo ada barang ilang, dan kalo ketawan pelakunya adalah si security, doi disuruh ganti tu barang, plus dipecat. Jadi, agaknya kecil kemungkinan pelakunya adalah security.

Oke, gini ceritanya. Yang pertama kejadian adalah anak s1 yang ilang leptop di lobby. Padahal di setiap sudut ruangan ni kampus JWC, ada CCTV-nya. Tapi pas diputer ulang kasetnya, pelakunya gak kliatan tampangnya.

Kejadian yang ke-dua adalah kemaren malem pas kuliah Jum’at. Korbannya ada 2 orang, salah satunya temen sekelasku yang kerja di Bank Niaga. Ceritanya doi lagi sholat maghrib abis buka puwasa. Kebetulan dosenku yang jadi imamnya. Berdua sama temen saya satu lagi, sekelas juga. Pas selesai sholat, pake sepatu, korban menanyakan pada temannya: ‘tas gw mana?’. Yang ditanya pun bingung, dikira cuma bercanda. Trus si korban balik lagi ke dalem mushola, nyari-nyari tasnya, tetep gak ketemu. Akhirnya lapor pada security. Akibatnya, doi masuk kelas pas udah mau jam kelas berakhir. Padahal kelompoknya doi kebagian presentasi case study hari itu. Pak Alfiantono bilang ke kelas, whatever kejadian yang menimpa, entah itu ketinggalan dokumen, keujanan, terlambat, ato apapun, biasakan kalau sudah janji presentasi, ya tetap harus presentasi (nah lo..). Biasakan hal ini karena di dunia nyata kalian nanti juga akan begitu. Gitu katanya. Tapi ini force majeur, Pak. Tapi okelah, nasihatnya disimpan dulu. Walopun pada kenyataannya temenku ini teteup presentasi, walopun dengan gaya yang agak berbeda dari biasanya (ya eyalah, wong abis dapet musibah). Salut juga gw, kalo gw jadi dia, mungkin gw udah gak bisa mikir lagi, boro-boro presentasi. Kelas heboh sejenak, tapi si Bapak tetap ngajar dengan profesional.

Eniwei, setelah lapor pada security, maka yang bersangkutan diperbolehkan melihat ke ruangan kontrol cctv untuk melihat pelaku. Tapi lagi-lagi, kurang beruntung. CCTV di basement itu letaknya di luar musholla, di dalem musholla gak ada kameranya. Jadi, pelakunya keliatan cuma blur doang, plus dari belakang. Ya sudah. Memang sudah suratan takdir. Semua kelas pada malam itu (9/11) diperiksa tas-nya. Di pintu keluar juga, diperiksa atu-atu. Penjagaan makin diperketat. Tampak beberapa orang mengobrol serius, mungkin membicarakan masalah ini juga. Kamipun di dalam kelas tampak pecah konsentrasinya. Membicarakan isi tas yang hilang. Kerugian materiil berupa leptop Acer Ferrari, henpon komunikator, dompet, dokumen kantor, dan konci mobil, sodara-sodara.. !! Mobilnya pada akhirnya udah diselamatkan duluan, dan tu mobil malem itu nginep di kampus. Wew..

Sampai pagi ini, ketika saya mewawancarai 2 sampel (ceile statistik banget) security dari populasi yang gak tau jumlahnya berapa, mereka mengaku belum menemukan pelaku, dan terlihat menyesal karena telah ‘gagal’ menjalankan tugasnya dengan baik. Setelah ditanya dugaan sementara, dari keduanya mengaku mencurigai adanya keterlibatan orang dalam yang berasal dari karyawan outsourcing, yakni berupa penjaga kebersihan, ATAWA dari mahasiswa itu sendiri.

Kehilangan ini merupakan kehilangan yang terbilang cukup besar dalam sejarah keamanan gedung JWC. Karena selama ini tidak pernah ada kejadian memalukan seperti ini. Merupakan tamparan keras bagi security, terlepas dari keteledoran pemilik barang dalam menjaga barang berharganya. Eniwei, kapanpun dimanapun, kejahatan bisa terjadi, karena ada kesempatan, karena ada kelengahan. Waspadalah, waspadalah .. !!!

Kalo udah mau lebaran gini emang trennya mudik. Sampeyan kampungnya mana mas? mba? Nanti lebaran mudik mba? Mudik naik apa? dst. Itulah percakapan menjelang lebaran.

Yang juga jadi tren itu trafik blog ini juga naek (hehe, seneng gitu, padahal cuman dikit). Setelah dicek, ternyata orang-orang pada nyari peta mudik.

Wah, padahal waktu itu mosting peta mudik 2007 cuman buat sendiri aja, eh banyak yang minat. Peluang bisnis nih .. (wehe, apa coba).

Nah terus, buat taun ini, udah ngecek juga ke cybermap, peta mudik Jawa-Bali 2008 masih sama kaya 2007. Perbedaannya cuman di sponsor & di Surabaya jalur Porong-Gempol ditambahin jalur alternatif, secara ada lumpur Lapindo. Oy, gimana tuh pertanggungjawaban publik-nya, ethics nya? (cie yang barusan belajar business ethics, cuit cuit..).

Nah trus, peta mudik Jawa-Bali yang sekarang tuh masih yang versi dipotong2. Jadi gak utuh ngeliatnya. Mungkin ntar kalo udah deket2 lebaran banget baru disediain yang versi utuhnya kali ya. Ya kali, ini juga kali.

Eniwei, persiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin, yang ada rejeki tahun ini, mudiklah kalian, karena silaturrahim bisa menambah rizki dan memperpanjang usia. Akhir kata, selamat menjalankan 10 hari ke-dua Ramadhan, semoga makin semangat dalam memperoleh rahmat, ampunan, dan pengabulan do’a. Bekerja dan berkarya sebaiknya, tetap semangat, di awal, di tengah, dan di akhir perjalanan. Merdeka !!!

Hotel Indonesia yang gak melakukan change, dan aroma restoran yang sama selama 32 tahun.

Isu ketahanan pangan nasional yang lemah, berikut grafik pertumbuhan penduduk dan kapasitas produksi pangan nasional yang grafiknya satu naek satu turun.

Isu LNG tangguh.

Isu wirausahawan Indonesia.

Surat pribadinya ke Wall Mart dan bersaing dengan supplier kelas ‘gajah’.

Bypass distribusi barang yang gak harus dari atau lewat Singapura.

Majalah Fortune taun 2007 yang memuat companies yang masuk Fortune 500 (hidup Wal Mart.. !!).

Isu pelabuhan di tanjung priok yg udah condensed banget, dan biaya lift on lift off barang yang masuk ke Indonesia yang triliunan per tahun.

Isu low cost provider – Air Asia & Value Air, lengkap dengan brosurnya.

WiMax. Yg ini gak ada kaitannya dengan topik kuliah, tapi berkaitan dengan projek anaknya yg nomer 1.

Foto-foto anaknya waktu beli PS3 di HK.

Foto-foto jadul dirinya ama kliennya yg kebanyakan bule waktu bikin proyek macem-macem gak keitung di belahan bumi mana, plus mitos foto bertiga yang udah kejadian.

Cerita toilet bandara yg gak ada tissue-nya.

Cerita tentang negosiator Amerika di meeting, dan petuah untuk jangan lagi baca materi waktu meeting (coz it’s too late).

Kuis ‘Air Asia’ yang dibikin mirip kontes dan kenang2an buku Air Asia untuk juwara 1.

Kata-kata sakti: ‘Tolong dengarkan, ini serius …’ dan pengandaian ruang kelas yang setiap pertemuan harus seperti rapat direksi, so we have no excuse not to speak up and to come late.

Kata-kata penyemangat setelah meluncur pendapat kami: ‘Luar biasa, tepuk tangan dulu dong …’ hore…kelasnya rame banget penuh applause dan apresiasi serta pemikiran hebat.

Itu barusan cuma sepenggal dari masih banyak lagi slice of life yang terjadi di kelas strategic management in business yang sebentar lagi akan jadi kenangan indah, hiks.. Semua anak di kelas jadi rame, tapi ramenya positif. Seru deh pokoknya. Yang selama ini jarang ngomong jadi kedengeran suaranya, yang udah rame jadi tambah nyebelin, huehuehue.

Poko’e, kelas ini mantabf banget. Udah sekian lama gak nemu guru (dosen) yang ngajarnya oke banget. Gimana gak oke, setiap kali pertemuan 3jam yang harusnya ada break, ini gak ada breaknya sama sekali (later on i realize that this is actually has positive impact on us), soale biasanya emang kalo ada break, anak2 jadi pada lama baliknya. Belom lagi gaya bicaranya yang jelas, sharp, kecepatan sedang, semua mengerti, dan konstan!!! Bayangin, 3 jam ngajar suaranya tetap stabil. Jaket coklatnya (kadang item) yang selalu nempel di badan (emang sih, ruangan kelas dingin banget gak kira2). Rambutnya yang belom putih (ato dicat item?) di usianya yang udah di mid-50. Lulusan MBA University of Western Illinois ini punya segudang pengalaman bisnis yang real, best practice yang gak pelit-pelit dia bagi buat semua mahasiswanya tercinta. Selalu aja ada yang baru di sesi-sesi kelas berikutnya, dan saya pribadi selalu nungguin dengan antusias, kaya nunggu kelanjutan serial McGyver jaman dulu. Beliau selalu menyajikan informasi dengan sense Indonesia (walopun textbook-nya American minded banged) disertai fakta berupa angka-angka yang mencengangkan. Rugi deh rasanya kalo masuk kelas ini tapi gak punya bekal paling nggak isu terkini di dalem negeri sama isu global. Beliau menaruh besar sekali harapan pada pundak kami, agar setelah lulus nanti untuk memberikan kontribusi yang nyata untuk negeri yang sudah sakit parah. Negeri ini butuh orang-orang yang tidak hanya pintar, tapi mau dan mampu menyelamakan negerinya sendiri, dan motivator hebat seperti Bapak. We love you Pak Alfiantono… šŸ™‚

Rendeman aer kembang 7 rupa. Ritual ini paling sering disebut-sebut belakangan ini. Bukan, bukan karena bertalian dengan praktik santet atawa mistis dan perdukunan, bukan pula karena kasus sms langganan Ki joko apalah, dengan nomor tujuan tarif premium 6886 yang dipercayai sebagai angka keramat dan sebagainya.

Tapi ini lebih kepada peristiwa internal.

Begini ceritanya. Kita lagi asik kerja nih (cie.. kerja kok asik). Masing-masing serius dengan menatap layar dan papan tuts. Jaket tebal tak mampu sedikit pun mengurangi rendahnya suhu ruangan yang meskipun diputar-putar pengontrol temperaturnya, tak jua kunjung menaikkan suhunya barang sedikit. Sesekali menoleh ke buku-buku tebal cetakan Pearson yang internasional edision gitu deh, atau kertas catatan merek 3M. Sesekali membuat coretan kecil di sobekan kertas dengan pulpen kayu berhias jambulan tali-tali merah tua dan bertuliskan ‘Sarawak’. Ceklek! Suara pintu ruangan dibuka. Ada orang masuk. Masing-masing tak menggubris siapa yang datang. Menoleh pun tidak. Masih berjibaku dengan tumpukan tugas dan pekerjaan. Ruangan ini merupakan sharing room antara research assistant dengan part time lecturer. Koneksi internet menggunakan kabel LAN. Bisa juga dengan WiFi namun dengan tingkat konektifitas yang amat memprihatinkan, karena letaknya yang sangat tidak strategis, jauh dari pusat kebisingan aktifitas kampus. (e ini sisi positif ato negatif ya?)

Terdengar suwara ambilan beberapa sendok teh kopi (bingung kan?) -maksudnya kopi disendok pake sendok teh- dimasukkan ke dalam gelas. AHA!! Ya, gelas!! Dan, CEklek!!! lagi-lagi suara pintu dibuka dan orang yang tadi masuk keluar lagi.

Seperti baru tersadar dari tidur nyenyak yang panjang, kami ber2 pun terhenyak dan tergopoh-gopoh berlari menuju tempat kejadian perkara: nampan berisi gelas-gelas bersih yang berada dalam posisi tengkurap yang sudah dibersihkan ISS penyedia jasa kebersihan. Sepatu yang seharunya menempel di kaki tak sempat dipakai untuk menuju lokasi kejadian (kami suka menggunakan sepatu teplek nan butut bin dekil dan menanggalkannya demi kenyamanan, namun tetap memiliki persediaan sepatu formal jika satu waktu ada miting penting). Ah… terlambat..!!! Kami berseru kecewa, dan kemudian saling berpelukan menyatakan tanda ‘duka cita’ yang mendalam. Salah satu gelas entah milikku atau miliknya tidak nampak keberadaannya di tempat seharusnya bernaung. Dan kamipun berbicara tentang rendeman aer kembang 7 rupa tadi. Membahas sebuah penelitian tentang kandungan kimiawi yang terdapat dalam ekstrak bunga-bungaan alam Indonesia yang dapat menghilangkan noda dan noktah bekas dari jenis robusta atau arabica, dan jangka waktu perendaman lengkap dengan temperatur dan bentuk bak rendaman yang ideal. Inilah akibat fatal yang ditimbulkan jika lupa atau terlambat menyelamatkan properti (baca: gelas) masing-masing di ruangan dingin ini. Besok lagi, tidak akan kami ulangi keteledoran serius ini. Namun satu hal kami yakini dengan pasti: tersangka utama pelaku teror menyeramkan ini. Dengan tinggi kira-kira 170an sentimeter, berperawakan gemuk, memakai kacamata hitam walaupun di luar nampak mendung, berkulit putih pucatĀ  pasi khas ras arya, warna rambut coklat muda, menenteng tas hitam, dengan setelan jas warna krem atau broken white, namun tak jarang bersliweran dengan celana pendek sedengkul dan baju Hawaii dengan topi koboy, berinisial PG, yang mengeja namanya saja kami menemukan jalan buntu.

***T*A*M*M*A*T***

Tags: ,

RSS Recent Quakes

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.